Nonton Film Arrival (2016) Full Movie
Nonton Film Arrival (2016) Full Movie Sub Indonesia
Review Film Arrival (2016) Full Movie
Dunia dikagetkan dengan kehadiran 12 pesawat luar angkasa berawak yang tersebar acak di 12 negara dan menyebar di beberapa benua. Salah satunya, di Amerika. Masing-masing pemimpin negara di mana terdapat keberadaan pesawat itu pun berusaha mencari tahu apa maksud kedatangan mereka. Di Amerika, penyelidikan melibatkan banyak pihak. Mulai dari militer sampai para ilmuwan. Berhasilkah mereka? Lantas apa hubungannya dengan kisah seorang ibu dan anak perempuannya yang begitu dominan muncul dalam banyak skenanya?
Amy Adams (right) as Louise Banks in ARRIVAL by Paramount Pictures
Review:
Xplorers, film Arrival yang baru tayang minggu pertama di awal 2017 ini sebenarnya sudah banyak dinanti para pecinta film di Indonesia sejak tahun 2016 lalu. Saya salah satunya. Salah satu faktornya, apalagi kalau bukan karena nama sutradara di belakang film ini, Denis Villeneuve. Sutradara yang mampu menyajikan film dengan cara yang berbeda bahkan kadang tak diduga meski mengusung tema yang umum dalam film-filmnya. Ingat film Sicario? Prisoners? Maelstrom? Incendies? Sudah terbayang? Belum? Bukan masalah.
Arrival, bergenre drama, sci-fi ini memang diadaptasi dari cerita pendek ‘Story of Your Life’ karya Ted Chiang yang mengisahkan tentang seorang ahli bahasa yang diminta berkomunikasi dengan para makhluk ekstra terrestrial (alien) yang pesawatnya mendarat di planet kita. Ahli bahasa ini juga menceritakan hubungan dia dengan anak perempuannya.
Adegan pembuka film ini langsung mampu menerobos masuk emosi saya dan mengaduk-aduknya lalu menyeret lebih dalam lagi untuk terus mengikuti keseluruhan isi ceritanya. Kelam, penuh misteri dan menegangkan. Ya, menegangkan! Meski tidak ada adegan baku hantam di dalamnya (mengingatkan saya akan film Gravity). Musik latar, para pemerannya juga terasa begitu pas. Tidak berlebihan bahkan menurut saya begitu “membumi”.
~ if you could see your life from start to finish, would you change this? ~
Amy Adams begitu menawan memerankan seorang ibu yang juga seorang sang ahli bahasa (Dr. Louise Banks). Kredit tersendiri jugag saya sematkan ke Abigail Pniowsky, Jadyn Malone dan Julia Scarlet yang ketiganya berperan sebagai Hannah (anak Dr. Banks) meski mereka hanya muncul beberapa kali saja. Lalu, bagaimana dengan Jeremy Renner (Dr. Ian Donelly, fisikawan teoritis) dan Forest Whitaker (Kolonel Weber)? Pas dan tidak berlebihan, seperti yang sudah saya tuliskan di kalimat sebelumnya.
JIka gambaran alien dalam benak Xplorers masih merujuk ke film-film bertema alien dan manusia seperti pada umumnya, lupakan saja. Costello dan Abbott, dua alien yang bertemu dengan tim investigasi Amerika ini berbeda dari gambaran alien kebanyakan. Mereka mampu menghadirkan sisi misterius bagi yang menontonnya. Pesawat luar angkasa yang ditampilkan juga digambarkan (lagi-lagi) tidak sebagaimana pesawat-pesawat makhluk luar angkasa yang selama ini kita tahu. Pesawat alien ini terlihat biasa, tapi ‘nyeni’ dan tetap mampu menyodorkan kesan misterius secara jelas. Saya suka partisi kaca yang ada dalam pesawat mereka yang memisahkan Dr. Banks bersama timnya ketika mencoba berdialog dengan Costello dan Abbott.
Berbicara tentang dialog, saya begitu menyukai dialog-dialog yang muncul di film ini. Cerdas tanpa harus terkesan cerdas. Kecerdasan emosional begitu lugas terpapar dan dikedepankan selain kecerdasan pikiran tentunya. Berdialog adalah soal rasa, memahami serta mau mempelajari bahasa dan budaya lain bagi kita yang belum mengenalnya. Butuh waktu pastinya, bukan begitu saja bisa.
Secara keseluruhan Arrival mampu menggiring penontonnya untuk berpikir, merenung dengan segala keganjilan yang tertuang dari awal sampai akhir cerita. Menyajikan ragam informasi yang sifatnya ilmiah. Tengok saja sedikit contoh tentang heptapod, palindrom, gugusan bintang dan masih banyak lainnya. Drama sci-fi memang kadang mampu menembus batas tentang apa yang tertuang dalam kisah ternyata terjadi dalam keseharian kita (kita alami).
Begitu juga dengan alur ceritanya. Bagi yang terbiasa menonton film-film Eropa atau karya Denis Villenuve tentu tak rumit untuk memahaminya. Saran saya, tontonlah dari menit awal, jangan terlambat dan rasakan sendiri sensasi keindahan ceritanya. It is totally worth it!